Kamis, 19 Juni 2008

yume de monogatari part2

Tiba-tiba dari kejauhan tampak cahaya mobil mendekat ke arahku. Tiak. Bukan ke arahku. Tapi ke arah muka apartemen di seberangku berada. Mobil SUV hitam yang berisik dan keluar beberapa orang dari dalamnya dan masih saja berbincang-bincang dengan serunya.

Nafasku kian berat. Ingin aku berteriak minta tolong. Gila kalau aku berharap mereka menolongku. Siapa yang mau menolong calon pemangsanya? Ayo sini baris satu-satu..setelah aku baikan aku akan makan kalian satu-satu..ga akan sakit kok..tenang saja..tapi sekarang tolong aku dulu ya..

Masa aku ngomong kaya gitu sih..

Heran.

Beginilah kalau sudah mau mati. Aneh-aneh saja pikirannya.

Ternyata salah satu dari gerombolan itu melihatku. Ia terdiam beberapa saat di tengah-tengah teman-temannya yang ribut. Aku berusaha sekuat tenaga untuk membuka mata dan menatapnya. Seorang gadis berambut panjang. Ia balas menatapku ternyata.

Selamatkan aku.

Ia berbicara ke teman-temannya dan menunjuk ke arahku. Mereka semua menoleh dan mengamatiku dari jauh. Dapat kudengar mereka bertanya-tanya seorang terhadap yang lain.

“Siapa? Jangan-jangan pencuri habis digebukin” kata yang agak gemuk

“Masa sih? Masa pencuri pake coat prada gitu sih?” kata seorang yang bercelana ijo muda.

Hebat. Dari jauh dan dalam kegelapan dia masih bisa mengenali merk baju yang kupakai. Sini. Biar aku berikan ciuman kalau kau mau menyelamatkanku. Dan dengan itu kau bisa tidur lama sekali.

“Bukan..dia bukan pencuri..entah siapapun tapi dia butuh pertolongan” kata sang gadis berambut panjang.

Aku tersenyum miris.

“Jangan, ru…kita gak tau kan dia berbahaya atau gak”

“tapi dia berdarah”

“HIiii! Berdarah ya? Aku takut!” kata temannya yang jangkung.

Bodoh! Jangan darahnya yang ditakuti..masa aku kalah pamor sama darah sendiri sih..

Sudah cepat Bantu aku!

Pikiranku terus berteriak-teriak sementara mulutku kelu dan nafasku semakin tercekat di tenggorokan.

Mereka berbisik kemudian mendekat kecuali yang tinggi. Mereka berkerumun. 4 atau 5 orang entahlah. Dengan ragu mereka mendekat. Kecuali si gadis berambut panjang. Dia langsung menghampiriku. Berlutut di hadapanku dan langsung menatapku dalam. Ia menyentuh dahi ku. Hangat. Tangannya begitu hidup dan hangat. Aku memejamkan mataku merasakan aliran darahnya dibalik lapisan tipis kulit mulusnya.

“Kamu gak apa-apa? Kenapa bisa begini?”

ia memeriksa lukaku dan berkata akan menolongku. Aku berusaha tersenyum untuk bilang sesuatu tapi saat itu seorang temannya menariknya menjauh dari ku sambil berteriak.

“Dia bukan manusia!! LIHAT Itu, RU!!” ia menunjuk ceceran darahku di jalan yang berkilau hitam.

“tapi dia sekarat! Ia butuh pertolongan!!!” gadis itu meronta dalam dekapan temannya.

“Bego! Nanti malah kamu yang dimakan dia!”

aku menggeleng lemas.

“Ti-tidak..” aku tidak akan memakan kalian..

Seorang temannya mendekatiku dan menendang ku.

“Akh!” aku memejamkan mata. Berusaha meredakan rasa sakit yang terbit.

“Lepaskan!!! Aku ingin menolongnya!! Bagaimanapun dia sama kaya kita!!!” degan keras ia berhasil lepas dari cengkraman temannya dan berlari menghampiriku.

“Ruuuuu!!! Gila kamu ya!! RU!! Kamu bisa mati!”

mereka terus berteriak-teriak. Tapi ia tetap menghampiriku tanpa ragu sedikitpun.

“RUUUUUU!!!!” seorang temannya berteriak histeris.

Ia menoleh ke arah mereka dan balas menghardik keras sekali.

“KUCING LU SEMUAAA!!!!! BERISIK TAU!!! SERAHIN KE GUE..KALIAN PULANG AJA!!!!”

“TAPI,RUUUU!!!”

ia menoleh kembali kearahku dan menggengam tanganku.

“aku ga akan mati..iya kan?”ia tersenyum. Cantik sekali.

Oh please..semoga dia bukan malaikat maut ku. Aku tidak akan rela.

Baru saja aku akan merasakan kelegaan tiba-tiba saja tanah di bawahku seperti menghilang dan semua pun menggelap. *

Wangi cendana. Pasti aku sudah mati. Sial. Ternyata dia benar-benar malaikat mautku. Payah. Harusnya aku tidak bisa mati. Dan aku memang tidak boleh mati. Apa kata paman kalau tahu ia tidak lagi punya penerus. Freya kurang ajar! Awas nanti kalu aku hidup lagi. Akan kukutuk dia jadi batu. Batu bukan sembarang baru. Tapi kotoran babi purba yang membatu selama berjuta tahun dan bau nya tetap awet meskipun sudah membatu.

Sebentar.

Aku merasakan sesuatu berdegup. Aku pun mencari. Berusaha merasakan kembali tubuhku yang tak bisa aku lihat. Hanya terasa. Ya. Degupan itu masih terasa.

Ya ampun! Aku masih hidup ternyata!!! Hebat!!! Hebaaaaaatt!!!!!

Aku tidak sabar ingin membuka mataku dan mengucapkan terima kasih lalu pergi. Jangan sampai aku malah berhasrat untuk memakan penolongku yang cantik itu.

Sebentar…

Aku merasakan degupan lain. kali ini degupan hangat tepat di lengan kananku.

Perlahan kukumpulkan tenagaku dan kubuka mataku perlahan. Hitam. Bukan mati lampu. Tapi memang tempat aku berada bertembok hitam. Gordennya biru tua bludru. Aku mengernyit nyeri menatap samar-samar matahari mulai mencoba menembus gorden biru yang tebal itu. Aku menoleh ke arah lenganku. Gadis itu. Ternyata degupan tadi adalah miliknya. Ia tertidur.

Baru saja aku akan berniat untuk membangunkannya dia sudah mendongak dan mengucapkan..

“Selamat pagi..” senyumnya kemudian ia menguap lebar.

Ia berdiri. Meregangkan badannya kemudian berjalan ke arah jendela.

“Jangan! Jangan dibuka!” kataku panik.

“Hm?” ia menoleh. “siapa yang mau buka?” ia menggaruk-garuk kepalanya kemudian mengambil sesuatu dari bawah tempat tidur.

Aku menghela nafas lega. Ia memegang sesuatu di tangannya dan ketika aku sadar itu apa refleks aku kangsung menyilangkan tanganku di dada. Baju ku!!!! Dia mengganti baju ku! Berarti dia melihatku bugil!!! Tidaaaaaaakkkkkk!!!

“Tenang saja.. luka mu sudah tidak berdarah lagi” ucapnya santai.

Bukan itu yang aku pusingkan, BODOH!!!!!

“Oh..” dia tersenyum2 nakal.

Wajahku memerah. Sial.

“hehe…Cuma aku yang tahu kok..tenang saja..” dia membaca nama di balik pergelangan lengan coat ku. Tidak! Jangan dibaca!!

“-prince Yue”

mati aku.

Dan ia pun tertawa.

“Kurang ajar. Apanya yang lucu.”

“HWAKAKAKAKAKAKAKA!!!!!! PANGERAN? KAYA GINI PANGERAN???? HWAKAKAKAKAKAKAKKK…BUTA!!! PADA BUTAAA!!!!”

Dia tak juga berhenti tertawa. Ingin sekali aku bungkam saja mulutnya. Rusak sudah imej bidadarinya yang semalam. Ternyata dia menyebalkan.

“Pangeran? Hmph! Kamu kira sekarang jaman apa hah? Lagipula mana ada pangeran tapi-Hwahahahahaha….” Dan ia pun pergi tanpa melanjutkan kata-katanya sambil membawa bajuku.

Manusia aneh. Awas saja kalu aku sudah bisa aktif lagi. Akan aku buat dia meringis kesakitan.

Hmmm…iya..tapi memang benar lukanya sudah berhenti berdarah dan aku..mengenakan piyama bergambar bebek-bebek kecil berwarna kuning yang kainnya sangat lembut melapisi kulitku yang mendingin..

Hmm…aku butuh darah…

Selama beberapa jam aku diikat di tempat tidur. Sebenarnya sih memang karena aku belum sanggup untuk bangkit. Tidak dengan luka menganga di perutku ini. Dan pagi tadi sang pemilik apartemen ini pergi dengan berpesan sebaiknya aku tidak kemana-mana. Aku tahu sebenarnya ia tak berniat menahanku di sini. Apalagi aku bisa saja memakannya kapan saja. Tapi entahlah..aku tak terpikir untuk pergi. Karena aku tahu orang-orang Vega akan akan menggeledah kediamanku setelah tahu aku terbunuh atau nyaris terbunuh tepatnya oleh orang Freya kurang ajar itu semalam.

Dan dengan begitu positiflah keberadaanku niscaya tidak aman lagi.

Tapi bagaimana aku bertahan hidup kalau tidak pergi berburu seperti ini?

Aku menoleh ke kiri dan kanan mencari-cari sesuatu. Ketika itu lah aku menemukan tulisan..

Fresh meal in the refrigerator

reizokou no naka ni oishii tabemono ga aru yo…

makanan segar ada di kulkas…

########

apa maksudnya coba.. dia pikir aku tidak bisa berbahasa sama seperti dia apa..dasar bodoh..

hum..aku lapar..tapi apa mungkin aku bisa makan mkanan manusia? Terakhir aku makan eskrim yang aku rebut dari seorang anak manusia ketika umur ku 11 dan setelah itu aku muntah-muntah selama seminggu dan harus minum darah elf yang masih bayi tiap malam. Dan sejak saat itu aku bersumpah tidak akan makan makanan manusia.

Tapi kalau sudah begini keadaannya ya apa boleh buat kan? Entah apa yang akan terjadi kalau aku mencoba makanan manusia urdu ini. Asal tidak jadi diare saja. Aku oernah dengar keponakan pamanku yang lain pernah mencoba kue butan manusia dan setelah itu di tewas karena diare.

Demi Penguasa Langit dan Samudera Bulan….

Dengan susah payah aku duduk dan menurunkan satu persatu kakiku menjejak ke lantai kayu apartemen ini. Sambil berpegangan ke tembok aku berjalan pelan sekali seperti orang tua renta memeganggi perutku yang masih nyeri bukan main. Aku keluar kamar dan melihat sekeliling ku. Apartemen ini tidak terlalu luas tapi hangat dan nyaman. Semua temboknya dicat warna kromatis dan tersusun dengan rapi. Hitam, abu-abu dan putih dengan lantai kayu eboni. Ah..aku jadi teringat peti matiku di kamar. Semua barangnya minimalis kecuali sofa besar depan tivi yang berkesan sanagat tua namun masih tetap nyaman. Di depanku ada lorong kecil ke kiri yang di ujungnya ada wastafel dan di sebelahnya ada kamar mandi dan entah ruang pintu apa di seberang kamarnya ini. Lalu aku berbelok ke kanan dan ternyata d sinilah pusat dari ruangan apartemen ini. Di kananku ada ruang TV bergelar biru tua kotak-kotak hitam di tengahnya dengan tembok abu-abu dan terpasang foto-foto hitam putih berbingkai yang tersusun simetri di dinding tepat di atas TV, di tembok satunya ada sebuah lukisan abstrak yang memadukan warna-warna menyala seperti merah, ungu, hitam, biru dan orange. TV..karpet..sofa besar antik..lalu lagsung dapur. Dapur yang juga minimalis dengan bar kecil di depannya. Aku melangkah pelan mendekati kulkas besar di sisi tembok sebelah kanan tepat di samping jendela yang tertutup gorden abu-abu bergaris-garis biru tua. Sebenarnya ruangan ini cukup terang karena memiliki dua balkon dan banyak jendela. Namun semuanya telah ditutup rapat dengan gorden bludru biru tua yang berat supaya cahaya matahari tidak masuk. Demi aku ya..hmm..

Lampu-lampu temaram downlight tetap membuat ruangan ini ada.

Aku membuka kulkas yang herannya juga berwarna hitam dan melongokkan kepalaku ke dalamnya. Beberapa kaleng makanan siap saji, berbotol-botol jus dan vodka rendah alcohol, susu cair low fat, sayuran segar, mayones, telur, setengah potong tiramisu, sekotak strawberry, satu kotak bento osushi, obat-obatan, pembersih muka, kotak masker wajah,..dan satu mangkok sup hitam tertutup di rak teratas.

Hhmmm…jadi intinya tidak ada yang bisa aku makan di dalam sini.

Dengan menghela nafas panjang aku menutup kulkas dan si rambut panjang itu tiba-tiba ada di hadapanku ketika aku berbalik.

“AAAAHH!!!!!!!” aku memegangi jantungku yang sudah seret darah dan siap meloncat begitu aku melihatnya malah tersenyum-senyum setelah membuatku kaget setengah mampus tadi.

“Hehehe..udah dimakan? Eh! Diminum?” ucapnya tenang sambil duduk di depan meja bar dan mengeluarkan isi belanjaan groceries nya.

“Apa yang bisa dimakan? Aku alergi makanan manusia. Jadi sebaiknya aku pergi dari sini atau kamu akan ada dalam bahaya”

ia hanya mengangguk-angguk santai padahal sejak tadi aku sudah memperhatikan lehernya yang jenjang menopang kepalanya yang bulat berambut panjang hitam itu.

“nanti malam pesananku akan datang, jadi kamu tenang saja”

apanya yang tenang??? Karena racun itu aku jadi kehilangan empat nyawaku!! Bayangkan! Empat!!

Tapi aku hanya diam. Tak mungkin aku bilang seperti tadi, pasti setelah itu aku akan diintrogasi macam-macam dan besoknya aku akan berakhir di pameran hewan langka atau pameran anak ajaib..atau malah ruang otopsi rumah sakit militer sebagai objek penelitian.

“Tapi sekarang kamu makan ini saja dulu ya” ia berjalan melewatiku dan membuka kulkas dan mengambil mangkuk sup hitam tadi. Ia menyodorkannya padaku.

“APa ini? Kamu mau membunuhku ya? Sudah kubilang aku alergi makanan manusia”

“Udah buka aja” jawabnya santai sambil membuka sebungkus sesuatu berisi butiran-butiran kristal putih dan menuangnya ke toples kosong.

Payah..dasar manusia bodoh. Sudah aku bilang aku tidak bisa makan…

“Ahh…” aku tidak jadi menyelesaikan keluhanku dan langsung menatap berbinar ke dalam isi mangkok di tanganku. Wangi yang kukenal menyeruak. Masih segar dan kental. Tanpa ba-bi-bu aku langsung menegaknya. Agak pahit namun tetap enak. Gadis itu Cuma senyum-senyum saja dari tadi. Tandas lah satu mangkok darah dan dengan senang hati aku melap mulutku.

“Apa senyum2 hah! Belum pernah liat orang makan ya!”
“Hehehe..beluwm..enak ga?”

“mmmm…aga pahit sih…tapi lumayan. Darimana kamu dapat?”.

“kucing tetangga”

“WHAT????”

aku pun berlari ke toilet dan memuntahkan semuanya.

yume de monogatari...part 1

Sudah dari sejam yang lalu aku menghitung detik jam yang berbunyi agak kurang ajar di kediaman ku yang sebenarnya memang terlalu besar untuk aku seorang. Sejak tadi juga aku menutupi seluruh tubuhku dengan selimut velvet kirmiziku dan mengutuki matahari yang tidur lebih lambat dari biasanya. Atau aku yang bangun kepagian?

Entahlah..

Akhirnya jam berdentang tujuh kali. Waktunya aku terjaga..kebetulan sekali aku sudah amat sangat lapar. Biasanya aku bisa berburu lebih banyak dari biasanya kalu sedang begini. Tapi lihat nanti sajalah. Yang diluaran sana berdoalah kalian semua..hehe..

Perlahan aku keluar dari tempat pembaringanku. Melipat selimut velvet kesayanganku dan merapikan singgasana eboni ku itu. Mataku langsung menatap keluar jendela. Hari cerah dengan bulan penuh berwarna keperakan yang bersinar cukup untuk menemaniku berjalan-jalan semalaman ini.

Aku berjalan menuju lemari kayu ku yang entah sudah berapa abad ada di situ. Ku buka pintunya yang menimbulkan suara keriiak berat dan memilih coat hitamku yang nyaman, kemeja putih, dan celana..tanganku berhenti di salah satu jeans belel ku yang amat sangat nyaman tapi sudah berlubang di lututnya. Ingin sih pakai yang itu tapi daripada nanti ini lutut rematik lagi akhirnya aku mengambil jeans hitamku. Ku sampirkan semuanya ke kursi dan aku pun mengganti piyama bergambar bunga matahari di tubuhku dan memakai baju tadi. Aku menghadap ke cermin besar di sisi kananku dan merapikan diri. Rambut perakku sudah mulai panjang rupanya. Apa aku potong sekalian diluruskan aja ya? Humm..lagi jaman tuh..tapi nanti lah..yang penting cari makan dulu..hehe..

Aku pun mengenakan coat hitamku dan lompat jendela keluar rumah. Bukan karena rumahku tidak berpintu hanya saja aku lebih suka keluar seperti ini. Lebih eksotis. Hehe..

Ibukota tidak begitu ramai malam ini. Untung sekali..karena aku baru mulai hidup jam segini. Jadi ingat minggu kemarin karena ada karnaval plus pasar malam tempat ini jadi sangat ramai dan aku agak kesulitan karenanya. Beruntung aku mendapatkan sepasang gadis yang sedang curhat di bawah pohon seberang danau di selatan kota ini.

Bagaimana dengan malam ini ya?. Dengan tangan di saku dan langkah pelan tapi pasti aku menyusuri jalan-jalan kota menuju taman kota tempat aku biasa bisa menemukan apa yang aku butuhkan di sana. Yang muda dan segar..hehe..

Hum..aku bertatapan dengan seorang pria yang menatap ku balik sambil menyelidik heran bercampur takjub. Aku tersenyum simpul dan berjalan melewatinya yang masih saja memperhatikanku. Masih bisa aku rasakan hujaman pandangannya di punggungku. Terasa panas dan membuatku agak gatal. Aku tahu yang ia pikirkan. Mungkin agak aneh ya melihat tampangku yang keren ini? Hehe..

Atau rambut perak sebahuku ini?

Um..atau jangan-jangan…

Aku menyempatkan diri melihat pantulan wajahku di kaca pamer di toko di sisiku. Pantas saja mataku masih menyala seperti mata kucing rupanya. Sudah aku bilang aku tidak usah pakai yang beginian tetap saja bule kurang ajar itu menculik kacamataku dan menggantinya dengan yang beginian. Padahal sih tak perlu pakai juga aku bisa buat sendiri. Ku pejamkan mataku sejenak dan berubahlah mata hijau menyala tadi menjadi hitam.

Ups! Kebablasan..mataku jadi hitam semua..sebentar..stop.

yak! Sudah bagus. Hehe..

Setelah merapikan rambut perak ku yang agak ikal akupun melanjutkan berjalan menyusuri jalan basah bekas hujan tadi sore. Jalan menuju taman ini tidak seluas jalan raya. Kanan-kirinya diapit lampu taman yang cukup tinggi dan kuno tapi masih saja terang putihnya menebarkan sedikit kehangatan untuk kulitku yang pucat dingin dan butuh kehangatan ini, kurapatkan jaketku dan aku pun duduk di satu bangku taman yang membelakangi seorang gadis manis yang..

hhmm…wangi whitemusk.. dan aku suka.

Tampaknya ia sedang menunggu seseorang. Ya tidak ada salah nya kan kalau aku dekati.

Aku bangkit dan berbalik berputar menghadapnya. Ia mendongakkan kepalanya dan balas menatap.

Benar saja. Dia memang manis. Aku pun tersenyum.

“Mm..maaf, sekarang jam berapa ya?” tanyaku sopan.

Tiba-tiba saja wajahnya memerah dan ia langsung gugup mencari sesuatu di dalam tasnya. Telepon genggam.

“Eer..jam..delapan..kurang lima belas” katanya sambil tersenyum canggung.

“Terima kasih” kataku sambil tersenyum lagi.

Dia pun tersenyum kemudian menunduk menekuri jalan. Aku duduk di sisinya dan bisa aku dengar degup jantungnya dengan telingaku yang agak runcing ini.

“Menunggu siapa?”

“Mm? “ ia mendongak lagi. Kali ini dengan tatapan tidak percaya atau kaget karena mungkin berpikir aku sudah sejak tadi pergi.

“Hm?” tanya ku lagi. Aku senang melihatnya blushing seperti itu. Hehe..

“M..menunggu teman…kalau kakak?” ucapnya ragu-ragu.

Agak terkesiap aku dipanggilnya kakak.

“Hwe..jangan panggil begitu..panggil nama saja” ucapku santai sambil menyandarkan punggungku dan menatap bulan.

“Nama?”

“Iya..namaku..” aku tersenyum lagi, menoleh ke arahnya dan menatapnya tepat di matanya.

Aku mengulurkan tanganku. Perlahan ia menyambut tangan dinginku. Kugenggam tangan hangatnya sambil tersenyum.

“Namaku…Yue” aku pun menyeringai dan dengan cepat kuhampiri lehernya yang putih mulus dan mengalirkan kehangatan itu. Satu desahan dan hidup nya pun mengalir dalam tiap sel tubuhku. Darahnya sangat hangat dan harum. Beruap hawa innocent miliknya yang belum sempat ia serahkan kepada siapapun dan sayang sekali aku hanya tertarik pada darahnya.

Ya.

Mari bersulang..

Untuk hidup.

*

Sudah tiga orang. Satu lagi dan aku akan pulang untuk tidur. Dengan langkah yang ringan aku mencari satu cawan lagi. Ketika aku sedang memperhatikan incaranku tiba-tiba seseorang menepuk bahuku. Aku berbalik dan tak lama aku merasakan nyeri yang amat sangat di ulu atiku.

“AKH!”
aku meringis. Meringis. Dan MERINGIS. Aku membuka mataku dan menatap rE salah satu Ksatria bangsa Freya. Ia tersenyum dingin.

“Bagaimanapun kamu tidak bisa lari dari ku. Apapun wujudmu”

Sial. Kalau begini aku tidak bisa terbang. Aku menunduk. Menatap sebilah pisau perak yang tertanam di perutku dan darah hitamku membasahi tangannya yang masih menggenggam pisau.

“Mu-mm..mustahil” suara ku tercekat dan jantungku berdegup kencang.

Ia mencabut pisaunya hingga aku terhempas terkapar di tengah lapangan berumput basah.

Samar-samar ia ku lihat mendekatiku ,hendak menghujamku lagi.

“Ja-ngan..ku mohon..” rintihku namun tidak juga menghentikan langkahnya.

Ia tersenyum dingin dan menarik kerahku. Detik kemudian ia memukul rahangku hingga aku tak lagi dapat menggambarkan rasa sakitnya. Bibirku robek. Dan pandanganku mulai kabur.

“Setelah sekian lama akhirnya kita bertemu” Ucapnya geram. Ia mengambil sesuatu dari saku celananya. Sebuah botol. Racun.

“Tidak. Jangan.. aku mohon..”

“pikir sekali lagi kalau kau mau berurusan dengan kami” ia membuka tutup botol itu dan membuka mulutku dengan paksa. Dengan susah payah aku meronta dan menolak tapi racun itu tetap terminum saat ku tersedak darah ku sendiri. Dingin. dingin. Rasanya seperti besi beku. Tapi tajam menusuk setiap sendi tubuhku dan membuatku kaku saat itu juga.

Dia pun tertawa puas dan menghilang.

Tubuhku berulang kali bergoncang..menggelepar-gelepar di tanah seperti ikan yang dikeluarkan dari air.

Jangan. Jangan pergi.

Sesuatu yang panas seperti menggumpal dari dalam perutku. Bergejolak dan naik ke tenggorokanku. Dengan susah payah kumuntahkan. Sebuah bola kristal berwarna hitam menggelinding dan terpantulkan cahaya bulan tepat di atasku. Cepat aku ambil dan cepat-cepat kusisipkan ke dalam kantong coatku. Lamat-lamat tubuhku mendingin..sangat dingin.

Aku harus pergi dari sini. Jangan sampai orang Vega melihat keadaanku begini. Dengan terseok-seok aku memegangi perutku dan merangkak menjauhi langit terbuka. Aku terus merangkak menghampiri sebatang pohon besar yang sangat lebat dan gelap. Dengan nafas putus-putus dan darah yang bercucuran deras dari perutku dan bersandar pada batang pohon itu. Kalau aku masih bisa hidup sampai besok pagi dan jika aku bisa dapat kan embun pertama maka aku akan selamat. Walaupun itu harus dibayar dengan sangat mahal. Nafasku kian tersenggal-senggal. Terbatuk-batuk dan terus mengeluarkan darah. Darah hitamku berkilau terpantulkan cahaya dan pandanganku semakin kabur. Kepalaku berdenyut sakit bukan main.

Tanganku mulai lemah dan darahku kembali mengucur deras keluar dari perutku. Kemeja putih ku telah berubah hitam bersimbah darah.

Aku tersenyum getir.

Akhirnya kau bisa melihat darahmu sendiri, Yue.

Kataku pada diriku sendiri. Sejak dulu aku bertanya-tanya bagaimana rasa darahku. Apakah seenak dan semanis darah manusia?

Ternyata pahit dan aneh. Untung aku meminum darah manusia dan bukan seorang vampire kanibal.

“UHHUK!- uhhuk!” lagi batuk ku keluar bersama darah.

Aku memejamkan mataku. Menarik nafas sepanjang mungkin sampai sakit dada ini dan tetap berharap bisa selamat dari kematian ini.

Aku tidak mau mati. Siapapun tolong aku…

Buenos Noches, minna san!!!

Hehe..seperti biasa..ini malam gue ga bisa tidur dengan damai..lagi melow2 dong2..walhasil gue pacaran bentar ama ini kompu..hehe..

Setelah uas yang selesai dengan lumayan yaaaaa cukup agak memuaskan..secara spanyol gue cuma dapet B+..sambel.

Yang lain gatau belum liat…hehe..kemaren ntuw banyak juga yang gue ambil..jadi aga keteteran..thanks buat singaku yang dengan sabar menunggu aku pulang walopun tiap nyampe rumah dia udah melungker lucu dalem slimut..hehehe..luv u, cinta… X}

Yuhuuu…

Gue baru aja nonton film dorama jepang yang asli keren banget. Ga pernah-pernahnya gue nangis nonton dorama jepang. 1 liter of tears aja ga bisa menaklukan gue..ada sih..tapi bukan dorama jepang..itu loh Brokeback Mountain..hehe..film homo2 yang mc (membuat cinta) nya aga jijik n ga sweet..kalah sama posters boys..hehe..

Namun teman-teman..setelah Queers As Folks bikinan kanada, Jepang ngeluarin dorama seri bergenre lumayan mirip berjudul “Lastfriends”

Yosh! ^o^

Openingnya keren banget kayanya lagunya si utada deh..kalo ga salah sih..ga pernah meratiin…Jadi ceritanya…

berkisah tentang Aida Michiru yang udah 4 taun ga ketemu ma sahabatnya dari SMP, Hishimoto Ruka.. *Yey! Gue jadi inget adoreable couple di sailormoon..hehe..*

Nah si Ruka ini seorang cewe super tomboy yang demen otomotif *kaya haruka banget khaaaan….hehehe* dan ga sengaja ngeliat si michiru itu waktu dia beli gelas di depato..nah itu anak niat banget ngejar michiru yang udah naik bis pake sepeda sampe ktemu secara mengharukan di halte..setelah itu mulailah project melindungi temen yang paling dia sayangi itu dari pacarnya si gelo Oikawa Sousuke yang saiko..masocist..dan suka mukulin michiru..padahal di awalnya di baik banget loh..tapi ternyata dia sangat posesif dan cemburuan parah..sampe neror nelpon tiap 2 jam sekali ke michiru.

Ruka yang tinggal bareng teman2nya..takeru, eri, dan ogurin berusaha ngelindungin michiru. Tapi dasar si michiru nya aja yang bego dan lemah sama kata2 nya si sousuke jadi balik lagi ke rumahnya. Nee.. takeru yang ternyata ketemu-tabrakan ma ruka di depato, suka ma ruka dan dia tau ruka sayang banget ma michiru. Dia cow gay yang kerja jadi make up artis gitu dan waktu kecil dia ngalamin hal buruk dari ibunya…kawaiso naa… dia bertekad untuk ngelindungi ruka yang bertekad ngelindungin michiru. Di rumah mereka michiru kenal sama eri, seorang pramugari penerbangan domestic jepang yang rame n ceria banget sekaligus nyablak dan suka pake baju tradisional negara2, juga ogurin, senpai eri di perusahaan penerbangan. Sebenarnya ogurin udah punya istri tapi dia ga punya keberanian untuk pulang ke rumahnya waktu tau istrinya ada main sama laki2 lain. dasar cow lemah!

Nah..sejak bertahun2 kenal sama michiru, ruka udah suka sama dia. Cuma gamau bilang karena gamau ngrusak hubungan persahabatan mereka yang udah nyaman banget. jaDi ya Cuma dia aja yang menderita bertepuk sebelah tangan dan berpikir untuk ga bilang. Ruka yang dari kecil benci sama tubuh cewnya berniat transgender tapi masih harus ngejalanin konsultasi2 sebelum beneran memutuskan untuk operasi..ja, waktu dia mau ngomong ma takeru hal sesungguhnya tentang dirinya, eh si takeru malah nembak dia….

Dasar dodol…

Gue tau ini film dari temen gue dan openingnya keren abis. Eri, takeru, ruka, michiru n sousuke tidur pake baju serba putih trus di tangannya dililitin benang merah gitu..nah si ruka dia posisinya kebalik dan kaya mau nyium mishiru gitu..hmmm…Pengen deh foto kaya gitu.. X]

Oh iya..yang dalem banget tuh salah satunya waktu ruka malu nylimutin michiru yang ketiduran di sofa! Dia berlutut dan ngeliat michiru nangis dalam tidurnya.detik kemudian ruka nyium michiru…hwaaaaaaaaa…… dalem banget….. T T

Lu harus liat xpresi nya ruka!! HARUS!!!

Nyan…berat ya mencintai orang yang ga bisa kita milikin..
Cuma bisa berharap dia bahagia dan kita Cuma bisa menatap dari jauh.. humm..

*menhela nafas*

yappa.. taihen dashi…

ngomong2 ini kompu dodol tikusnya ga enak banget. Bijinya rusak! Arrrgh!~ bete! X<

-111-

Jumat, 13 Juni 2008

saisho ni.....

hyaaaaaa........

akhirnya jadi juga blog baru gue..setelah shinrui tamat riwayatnya lantaran lupa psw trus yang di multiply juga tewas karena ga bisa connect entah mengapa... ^ ^!

*Menghela nafas dulu*

yatto! akhirnya ini bisa berlanjut demi kepentingan dan kelangsungan sel-sel reseptor otak gue yang yaaaaa aga sedikit lumayan cukup rumit..hehe..secara isinya ga lain dan ga bukan hanya sang kulkas..hehehehehehe... ^o^

*senang mode on*


yosh! kenapa Buenos Noches? bukan karena gue jago spanyol lantas dengan bangga gue pake itu nama...

iee...chigau yo...

lagipula pada kenyataannya pun meskipun dengan segenap hati gue uda coba mengerti itu omonganh si dosen senorita bule yang sexy abez tapi entah mengapa teteup aja kuring teh teu nyaho nanaonan geura...

hehe.. mungkin someday akan berlanjut masa sang hamster imuwt ini melanjutkan ngomong bueno2 selain ngomong para2...

gracias...

de?
naze sono namae o tsukatte iru no?

boku wa yoru ga sukiiiiii.. motto suki...hehe.. ga juga sih..gue suka item..hehe...aneh yak? yauda seh trima ajah.... X<

hehe...




welcome....


irasshaimase........